Pagi di cuaca yang mendung dan tanggal yang cerah yaitu 2 oktober hp
saya berbunyi. Saya merasa penasaran entah itu sms dari orang yang merindukan
saya atau dari operator yang merindukan saya, bergegas saya menjangkaunya dan
melihat dari siapakah diantara kedua dugaan itu. Terdiam saya sejenak......
Dan................. ternyata dari bapak kontrakan. “dit, uang
kontrakannya sudah ada?”. Ternyata dugaan saya salah. Pagi yang mendung itu
serasa hujan. Semua perasaan bercampur seperti meminum sebuah kopi tanpa gula.
Say pun tidak bisa membalas smsnya. Pagi berlalu dan berganti hampir siang. Hp
saya pun berrbunyi lagi dan ternyata bapak kontrakan tadi menelpon saya. Dengan
jujur saya menjelaskan kejadian kemaren dan meminta supaya uang kontrakan bisa di
undur pembayarannya. Dengan lapang hati bapak itu pun memberikan saya
keringanan. Jujur bapak kontrakan saya itu memang orang yang baik dan suka
kejujuran.
Apalagi saat saya membayar uang kontrakan. Bapak itupun tau isi
dompet saya dan saat dia mau pulang, dia bahkan memberi saya uang jajan. Dengan
cepat saya mengucapkan terimakasih dan saakan mau bilang “kurang pak”. Hahaha
Dan karna sudah diberi keringanan oleh bapak kontrakan saya pun
merasa lega dengan masalah rumah, akan tetapi bukan lega akan masalah gadget.
Selasa 3 november 2015 hp saya pun berbunyi lagi. Saya menduga pasti
itu sms dari SAMSUNG yang menyatakan hp saya sudah OK. Akan tetapi dugaan saya
tepat, tapi malah isisnya yang tidak tepat. Isinya pun mengatakan bahwa hp saya
masih dalam proses. Memanglah.............. >_<
Tetapi dengan mencoba sabar saya menerimanya. Hehehe
Saya mengambil pelajaran bahwa
“sesuatu yang tergesa-gesa itu tidak baik dan kita mesti mencoba menenangkan
keinginan dengan bersabar perlahan-lahan” dan “kebiasaan yang biasanya kita
lakukan memang susah untuk tidak dibiasakan”.
No comments:
Post a Comment