Tuesday, November 3, 2015

oktober Kisahnya

          Kelezatan masalah saat ini saya kunyah dulu dengan tahap yang paling awal. Dimana ketika uang berlebih, itu pun sesekali. saat hati berniat untuk mrnghemat uang ternyata dihalangi oleh sebuah benda yang dimana semua informasi perkuliahan atau pun bisa disebut teman saya dikali sedih maupun senang. Benda itu adalah handphone saya.

          Saat itu tidak sengaja entah itu takdirnya si handphone malah melompat dari tangan saya menuju sebuah lantai yang mana di lantai itu ada sebuah batu lonjong yang berdiri gagah. terfana saya melihat aksinya itu dengan hati yang begitu penuh dengan perasaan curiga. saya curiga karna layar si handphone itu berciuman ke permukaan lantai setelah adu kekuatan sama batu yang berdiri gagah tadi. dan dengan perasaan curiga itu saya pun pelan-pelan mengangkat si handphone itu. akan tetapi saya mencoba untuk membangunkannya dengan menekan tombol bagian samping,

            Waaaaaaaahhhh yang saya lihat hanyalah sebuah warna hitam yang dipenuhi retak yang lumayan banyak. saya pun terdiam dan panik akan musibah teman saya itu. sampai pagi saya pun tidak bisa tidur sambil browsing mengenai penyakit teman saya tadi. karna kegelisahan dan merasa tidak tenang, saya memutuskan untuk tidak tidur malam itu.

            Datanglah pagi tanpa sinar matahari tetapi malahan dengan asap yang tak kunjung hilang. pagi itu tepat sekitar pukul 8 saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit teknologi yang bernama SAMSUNG. sesampainya saya disana dengan hati yang cemas, cemas karna harga pengobatannya. saya langsung masuk dan bertanya kepada orang di dalam SAMSUNG itu. "kak, disini bisa service/memperbaaki hp?" si kakak menjawab "tidak bisa bang, pelayanan khususnya ada di jalan soekarno-hatta". mendengar itu dengan lekas saya langsung menuju rumah sakit teknologi itu.

          Akhirnya ketemu, saya pun langsung masuk dan mengambil nomor antriannya. sesampai nomor antrian saya di panggil, saya pun langsung menceritakan musibah teman saya. dan saya bertanya berapa harga obat-obatannya, dengan bijak mekanik nya langung menjawab sekian rupiah. mendengar itu saya pun memutuskan untuk pulang dulu dan memikirkan ucapan manis sang mekanik.

           Sesampai di rumah saya memperkirakan biaya semuanya dan dalam ketidaknyaman dalam berfikir eeeh ternyata ada sms masuk dan bertanya "DIT, UANG KONTRAKAN BULAN INI SUDAH MASUK, KAPAN BISA BAYAR?"

waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh

BERSAMBUNG...........

No comments: