Wednesday, November 4, 2015

Shabat dan Teman Melainkan Tipe Mereka

Pertemanan itu indah, akan tetapi sifatnya hanya sementara. Awalnya yang dinamakan perkenalan dan semakin lama merasa semakin dekat bahkan saling membatu dalam hal apapun. Pertemanan terkadang pun dijadikan sebagai ajang pemanfaatan oleh pihak sekawan. Atau mendekati, menghubungi ketika hanya disaat butuh. Berteman dengan berbagai tipe orang membuat saya mampu memikirkan apa itu teman, apa itu sahabat, dan mana yang memang keduanya.
Sahabat adalah kenalan kita semenjak kita kecil atau kenalan yang waktunya sudah lama. Sedangkan teman adalah kenalan kita yang waktunya baru-baru belakangan ini atau pun tempat dimana kita merantau melainkan bukan dari daerah kita.
Sahabat yang mana tempat kita bermain semenjak dulu dan melakukan hal-hal bersama-sama semenjak kecil. Terkadang orang menganggap kenalan yang baru dikenali ataupun bukan pergaulannya semenjak lahir mereka cendrung dan mudah menganggap langsung sebagai sahabat. Padahal arti dari sahabat itu sangatlah dalam.
Saya memiliki sahabat semenjak sekolah TK (taman kanak-kanak). Dan persahabatan itu pun hanya sampai kami tamat SD(sekolah dasar). Padahal sebelum itu kami selalu bermain bersama, mengerjakan PR(pekerjaan rumah) bersama dan bahkan duduk pun kami selalu sebangku.
Sangat disayangkan padahal saya sudah menganggap dia sahabat yang benar-benar sahabat. Akan tetapi mungkin pemikirannya sudah beranjak dewasa atau merasa sudah berkembang atau pun mungkin karna hasyutan orang lain. Semenjak SMP kami pun jarang berkomunikasi sampai saat ini pun seakan kami tidak pernah bersama semasa kecil.
Dan pada saat SMA pun saya juga merasa menganggap orang-orang yang dekat dengan saya sebagai sahabat. Namun kebahagiaan memiliki sahabat itu hanya sementara setelah saya tahu tipe mereka. Kebanyakan dari mereka hanya menilai dari bnyaknya uang. Kalau kita ada uang, maka mereka bergegas mendekat dan seolah kenal dekat dengan saya. Sedangkan ketika saya sedang tidak mempunyai uang, mereka seakan menjauh dan cuek begitu saja. Melihat tipe itu saya hanya tertawa karna bagi saya saya akan ambil pelajaran dari berbagai macam orang.
Dibangku kuliah saat ini pun saya juga tetap menganggap kawan-kawan lokal saya sebagai sahabat. Saya ajak kenalan-kenalan saya berkumpul bersama supaya mereka juga saling kenal dan dekat satu sama lain. Awalnya mereka yang susah untuk diajak berkumpul bersama karna kebanyakan tipe dari mereka adalah tipe tidak banyak berkawan.
Lumayan lama akhirnya mereka pun dekat satu sama lain. Ketika itu saat saya lagi dalam kesusahan mereka pun saling membantu dan saling berbagi. Akan tetapi itu hanya sementara. Lama kelamaan mereka seolah merasa bnyak kawan dan merasa egois karna sudah banyak kawan. Saya pun juga hanya tertawa karna saya tahu pertemanan yang seperti itu hanya bersifat sementara. Disaat mereka berselisihan, mereka mendekat sedekatnya kepada saya dan saling menceritakan keburukan masing-masing. Disaat mereka baikan lagi, seolah mereka tidak peduli kepada saya.
Dari pengalaman saya tentang pertemanan semenjak kecil itu saya mengambil keputusan untuk selalu belajar dan menganalisa setiap tipe orang. Semua itu saya lakukan agar saya tidak kecewa dan merasa tersinggug akan perlakuan orang-orang itu kepada saya.

Ingatlah “anggap sahabat itu benar-benar seorang  sahabat. Dan anggap teman itu benar-benar teman.” Karna pertemanan itu sebenarnya sangat lah berharga dan setiap yang berharga pasti selalu mahal.

No comments: